Kamis, 08 Oktober 2009

Potensi daerah

Perkebunan

Letusan gunung gamalama pernah menggelegar dan mengeluakan lahar serta abu vulkanik. Letusan gunung ini meninggalkan jejak yaitu daerah wisata batu angus berupa lahar yang telah membeku dan tersebar dikaki gunung.muntahan debu dan abu vulkanik itu juga meninggalkan jejak berupa tanah yang subur serta alam yang begitu indah.

Berbagai tumbuhan perkebunan seperti cengkih, pala, dan fuli, tumbuh dari bumi ternate. Dengan jenis tanah rogusal dan rensika, komoditas itu dinilai sebagai komoditas dengan kualitas yang terbaik dipasaran internasional.meski masih dikelola dengan cara tradisional, komonitas ternate seperti pala, cokelat, cengkih, dan lada telah dikapalkan ke berbagai penjuru dunia melalui pelabuhan achmad yani. Negara yang paling banyak menjadi tujuan ekspor adalah amerika, cina taiwan dan jepang, sebagaimana tercatat selama empat tahun (2002-2006).

Dari sisi komoditas, kelapa adalah tumbuhan yang paling banyak diproduksi yaitu 2.477,07 ton. Jumlah ini masih lebih tinggi dibandingkan cengkih yaitu 824,46 ton. Selanjutnya pala 580,35 ton, dan kayu manis 115,13 ton. Secara lebih jelas, data produksi komoditas tahun 2006 itu dapat dilihat dibawah ini :

Kelapa : 2.447.07
Coklat : 32,71 ton
Cengkeh : 824,46 ton
Pala : 580,35

Pesatnya sector perkebunan ini berpengaruh besar pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selama dua tahun terakhir (2005-2006) perkembangan perekonomian kota ternate relative stabil. Tren pertumbuhan positif yang terjadi di tahun 2005 terus berlanjut di tahun 2006. Pada tahun ini , pertumbuhan ekonomi kota ternate mencapai 7,21 persen atau tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2005.

Dari gambaran makro ekonomi kota ternate selama tahun 2005 dan 2006., maka dapat diprediksikan untuk tahun 2007 pertumbuhan ekonomi kota ternate sebesar 8,35 persen atau 1,14 persen dari tahun 2006, dengan asumsi adanya peningkatan investasi pada berbagai sector yang didukung kemudahan lembaga keuangan (permodalan) serta kemudahan birokrasi (perijinan) dan sebagainya.

Perikanan

Karakter geografis kota kepulauan antara 127’ bujur timur dan 124’ bujur barat dengan luas perairan yang luas berhadapan ke utara dengan samudera pasifik, membuat ternate memiliki kekayaan laut yang sangat potensial untuk dikembangkan. Diperkirakan terdapat dilautan sekitar ternate. Kota ternate memiliki potensi perikanan yang sangat melimpah sekitar 18.133 ton produksi setiap tahunnya.
Potensi perikanan yang baru diproduksi masih jauh lebih kecil dari kandungan potensi potensi atau nilai produksi. Dengan kata lain, masih begitu banyak potensi yang belum diolah.

Pemerintah kota telah membangun infrastruktur pelelangan yang sangat memadai sehingga nelayan bisa leluasa beraktivitas dan menjual hasil tangkapan ikannya yang melimpah. Data dinas perikanan dan kelautan kota ternate menunjukan jumlah produksi perikanan sepanjang tahun 2005 mencapai angka 10.118,8 ton. Ini lebih tinggi jika dibandingkan data tahun 2004 yaitu 10.048,5 ton dan tahun 2003 yaitu 9.998,5 ton. Secara lebih jelas, terlihat pada data produksi hasil perikanan :

Tahun

Produksi

2003
2004
2005

9.998,5
10.048,5
10.118,8


Perdagangan

Naluri berdagang yang telah lama hidup dalam masyarakat ternate menemukan bentuknya dalam perekonomian sekarang. Perdagangan menjadi kontributor pertama kegiatan perekonomian kota ternate. Pada tahun 2006, sumbangan dari perdagangan hotel, dan restoran sekitar rp 113,32 milyar dengan 97 persen didominasi unsur perdagangan,

Distribusi presentasi


Pengangkutan dan komunikasi
Keuangan
Jasa-jasa
Pertanian
Pertambangan dan pengalian
Industri pengolahan
Perdagangan,jotel, dan restoran
Bangunan
Listrik,gas, dan air bersih

: 18,84

: 7,39

: 18,05

:13,52

:5,03

:5,03

:30,95

: 3,73

: 1,48

Sumber : badan pusat statistic (bps) kota ternate

Mengacu pada data distribusi kegiatan ekonomi, sektor perdagangan memberi kontribusi sekitar 30,95 persen dari kegiatan ekonomi di kota ternate. Ini adalah sektor yang terbesar memberikan kontribusi jika dibandingkan dengan sektor lainya misalnya pengangkutan dan komunikasi sebesar 18,84 persen, atau jasa sebesar 18,04 persen.

Perdagangan merupakan kekuatan ternate. Letaknya yang strategis sebagai jalur transportasi niaga dan pariwisata ternate-bitung, ternate-papua, ternate-namlea, dan ternate-ambon, memungkinkan untuk mewujudkannya wilayah ini tumbuh menjadi kota perdagangan dan pariwisata.karena sector ini bertumpu pada jasa diperlukan pembenahan dan pendidikan sumber daya manusianya.

Peternakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar